PIONLINE SINDANGJAYA – Desa di wilayah Selatan secara sporadis terus di guyur hujan yang lumayan agresif sehingga mengakibatkan Sungai Babakan yang masuk Daerah Aliran Sungai (DAS -red ) BKSW Cimanuk Cisanggarung meluap menggila sehingga merambah ke pemukiman.
Satu – satunya Jalan protokol Desa tersebut tertutup air yang tidak tertampung sungai.
Sedalam satu meter debit air yang meluas masuk ke rumah penduduk ,beruntung tidak membedah bentengan sungai sehingga air yang masuk hanya tumpahan.
Bendungan pengatur Cisadap terukur sudah mencapai 167 Cm,itu berarti isyarat warga untuk kota Kecamatan yaitu agar bersiap diri karena di perkiraan di kisaran jam 22.00 – 23.00 wib air kiriman akan sampai.
Pihak Pemerintah Kecamatan Koramil dan Polsek seperti Dua malam yang lalu bersama warga terus memantau dan piket bersama warga Kapt Inf.Sugeng….melaluiAryono widodo,personel Koramil yang piket meminta masyarakat tetap tenang dan merapihkan kertas berharga until diamankan.
Kecepatan air terdeteksi cukup cepat, pencapain Latitude 6-58’57’ sedangkan Longitude 108-52’20E itu artinya curah hujan memungkinkan berdampak di kategorikan bisa membuat daerah yang di lalui bisa lebih parah kerusakannya. Desa yang terendam yaitu Sindangjaya, Cikeusal Kidul, Cikeusal lor, Buara, Ketanggungan dan utara aliran sungai Babakan.
Team SAR yang di terjunkan sudah siaga sejak, Urip Rosidik Camat Ketanggungan menyampaikan hal inj saat ikut turut mengawasi gerakan antisipasi dampak banjir. “Sudah di siapkan team Evakuasi untuk jaga atas kemungkinan dampak banjir extrem ” paparnya.
Bersama Jajaran Muspika dan seluruh komponen serta partisipasi masyarakat banjir tahun ini di rasa sangat beda jauh di banding dengan penghujan tahun kebelakang. “Tahun kemarin,hanya ada di area jalan sekarang masuk ke rumah setinggi Betis ” ujar beberapa warga yang nampak sibuk untuk memberesi barang – barang rumah tangga.
Sementara pihak PLN memadamkan aliran listrik sementara di daerah hulu untuk menghindari bahaya konsleting.
Amal dan beberapa rekan di gardu PLN Ketanggungan menjelaskan bahwa sikapnya untuk antisipasi. “Antisipasi karena sangat rentan konsleting” jelasnya
Berita terkini dari BMKG Wilayah Jateng melalaui laman BMKG A.Yani Semarang Kelas II -jateng Yoga Sambodo menginformasikan bahwa Geseran MJO – Madden Julian Ocillation yang mengakibatkan terjadinya curah hujan berdurasi tinggi di barengi Angin dan Petir terjadi karena fenomena Alam akibat dari penggumpalan awan yang cukup besar dan terbuka dari suhu bumi.
Pihak BMKG meminta masyarakat waspada dan berhati – hati,karena ini kekuatan alam yang tidak bisa di prediksi secara sempurna. Wilayah yang terimbas yakni BrebesTegal, Slawi, Pemalang, Batang, Pekalongan, Cilacap, banyumas yang terkonsentrasi daerah selatan.
Laporan: Mohammad Riyadi MPI Biro Brebes