PATRIOT INDONESIA (MPI) Jakarta – Massa menggelar aksi demonstrasi menuntut penghapusan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). dan program
Legislasi Nasional (Prolegnas), aksi massa digelar di depan Gedung DPR/MPR Jakarta, sejak Rabo (15/7/2020) malam hingga Kamis (16/7/2020).
Demo Hari ini dilakukan oleh dua kelompok massa. Massa pertama yakni dari PA 212 dan ormas Islam yang menolak RUU HIP. Massa kedua merupakan Aliansi Buruh yang menolak omnibus law.
Polisi pun melakukan pemisahan kedua massa. Polisi tampak memasang dua pagar kawat berduri untuk memisahkan massa ormas Islam dan aliansi buruh. Massa ormas Islam berada di sisi jalan arah Slipi, sementara aliansi buruh di dekat JPO depan kompleks DPR.
Di mobil komando juga tampak spanduk bertuliskan lima tuntutan umat (Lumat). Berikut isi kelima tuntutan tersebut:
- Tolak RUU HIP & Tangkap Inisiator
- Tolak RUU Omnibus Law
- Batalkan UU Corona.
Dalam pantau Tim MPI di sebelah Selatan Gedung DPR / MPR.RI, Kamis (16/7/2020) ratusan massa yang tergabung dalam LSM GMBI berupaya menjebol pintu pagar masuk gedung di sebelah selatan , mereka berusaha merobohkan pagar, dengan cara mendorongnya sambil berteriak menolak pengesahaan RUU HIP.
Aparat kepolisian Metropolitan Jakarta Raya ( Polda Metro Jaya). Tampak bersiap memblokade massa GMBI dengan menggunakan tameng.
Sebagian massa terlihat mulai memanjat pagar, mereka mendesak bertemu dengan Panja RUU HIP DPR RI untuk menegosiasi Sejumlah tuntutan yang di usung GMBI.
Aksi dorong mendorong antara pengunjuk rasa dengan aparat ampir pecah. Namun setelah aparat Kepolisian mengijinkan 10 orang perwakilan pengunjuk rasa masuk area Gedung DPR / MPR RI , kericuhan mulai mereda.
Ketua Umum DPP LSM GMBI , H Rahmad Fauzan lalu meminta massa untuk mundur dari pintu pagar sebelah selatan, Semua satu Komando tenangkan hati dulu kawan-kawan, kita biarkan perwakilan kita untuk bernegosiasi dengan panitia kerja RUU HIP teriak Rahmat Fauzan.
Laporan: m.iqbal. Catur. S-JurnalisMPI