...
Indonesia

Berikut Jenis Bahasa Batak Toba Dan Batak Mandailing Sumut

Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, dan bahasa. Berikut Jenis Bahasa Batak Toba Dan Batak Mandailing Sumatera utara.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat bilingual. Sebagai masyarakat yang bilingual, masyarakat Indonesia menggunakan dua bahasa. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa daerah digunakan oleh masyarakat untuk berinteraksi antaranggota kelompok etnis. Bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas bangsa Indonesia. Identitas bangsa Indonesia tidak hanya berpatokan pada bahasa Indonesia sebagai bahasa batak toba

nasional, tetapi juga didukung oleh bahasa-bahasa daerah. Oleh karena itu, Bahasa Indonesia dapat dibina dan dikembangkan melalui bahasa-bahasa daerah.Bahasa daerah dapat berfungsi sebagai;

  1. lambang kebangsaan daerah,
  2. lambang identitas daerah,
  3. alat perhubungan di dalam
    keluarga dan masyarakat,
  4. alat pengembang dan pendukung kebudayaan daerah.

Berikut Jenis Bahasa Batak Toba Dan Batak Mandailing Sumut

Setiap suku yang ada di Indonesia memiliki bahasa yang berbedabeda, diantaranya Jenis bahasa Batak Toba dan bahasa Batak Mandailing. Bahasa Batak Toba dan Bahasa Batak Mandailing merupakan dua bahasa yang tergolong dalam keluarga bahasa Austronesia yang dituturkan oleh masyarakat di Pulau Sumatera bagian utara. Suku Batak adalah suatu suku yang tinggal di Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis di Provinsi Sumatera Utara, suku Batak terdiri dari 5 etnis, yaituBatak Toba (Tapanuli), Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing (Angkola), dan Batak Pakpak (Dairi) yang memiliki bahasa yang berbeda-beda.

Jenis Bahasa Batak Toba merupakan bahasa daerah di Tapanuli Utara dan di beberapa daerah lainnya. Bahasa Batak Toba dipergunakan oleh masyarakat pemakainya terutama dalam bidang pergaulan sehari-hari danupacara adat. Di dalam kedua jenis kegiatan ini jelas terlihat peranan bahasa Batak Toba secara penuh. Masyarakat mempunyai sikap positif terhadap bahasanya.

Sikap positif ini tampaknya benar-benar lahir atas dasar kesadaran bahwa tanpa mempergunakan Jenis bahasa Batak Toba, hubungan antara si pembicara dengan si pendengar terasa kaku sehingga suatu upacara yang disampaikan melalui bahasa lain dirasakan kurang bermakna. Bahasa Batak Toba memiliki kekhasan baik dari segi bentuk maupun makna kata berdasarkan ragam pemakaiannya. Dalam bahasa Batak Toba intonasi sangat mempengaruhi makna. Pada kata marbottar berarti menjadi putih, sedangkan kata èÉîÑëñÔñÉî berarti ada darah. Contoh lain, misalnya kata margota yang berarti bergetah, sedangkan èÉîâëñÉÔ berarti berdarah.

Berikut Jenis Bahasa Batak Toba Dan Batak Mandailing Sumut

Berikut Jenis Bahasa Batak Toba Dan Batak Mandailing Sumut

Secara administratif, wilayah tempat tinggal suku bangsa Batak Toba meliputi 4 kabupaten: Kabupaten toba Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir. Pembagian dialek Jenis Bahasa Batak Toba adalah

(1) dialek Silindung meliputi: Tarutung, Sipoholon, Pahae Jae, Sipahutar, Pangaribuan, dan Garoga,

(2) dialek Humbang meliputi: Siborong-borong, Dolok Sanggul, Lintong Nihuta, Muara, Parmonangan, dan Onan Ganjang,

(3) dialek Toba meliputi: Balige, Lagu Boti, Porsea, Lumban Julu, Parsoburan, dan Silaen,

(4) dialek Samosir meliputi: Palipi, Pangururan, Onan Runggu, Simanindo, dan Harean,

(5) dialek Sibolga meliputi: di wilayah Silindung yaitu Adiankoting.

Masyarakat Batak Mandailing memiliki adat-istiadat sendiri. Bahasa ibu Batak Mandailing disebut hata (bahasa) Mandailing. Jenis Bahasa Batak Mandailing digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari, baik di rumah maupun di luar rumah. Selain itu, Jenis bahasa Batak Mandailing juga dipakai dalam upacara adat, ritual dan kegiatan lain. Bahasa Mandailing memiliki kekhasan, baik dari segi bentuk, proses pembentukan kata, makna kata maupun berdasarkan ragam pemakaiannya. Dalam bahasa Mandailing intonasi sangat mempengaruhi arti. Pada kata ÑÉÔâÉï berarti rumah, sedangkan kata ÑÉâÔÉï berarti dalam. Contoh lain, misalnya kata parmangan dengan pengucapan berbeda dapat bermakna

  1. suka makan;
  2. uang yang digunakan untuk membeli makanan; dan
  3. Cara makan. Begitu juga dengan bentuk-bentuk lain seperti ÜÉÔÑó berarti jatuhkan, dan ÜÉÑóÔ berarti dalam keadaan jatuh.

Secara geografis, Batak Toba dan Batak Mandailing adalah bagian dari Sumatera Utara. Kedua daerah ini memiliki bahasa yang berbeda.  Mandailing menggunakan bahasa Batak Mandailing dan Batak Toba menggunakan Jenis bahasa Batak Toba. Meskipun kedua daerah ini memiliki bahasa yang berbeda, tidak tertutup kemungkinan bahwa di antara kedua bahasa ini terdapat kekerabatan. Contoh kata bahasa Batak Toba dan bahasa Batak mandailing antara lain dalam bahasa batak toba “aha” Dan dalam bahasa batak mandailing juga “aha”.

Berikut Jenis Bahasa Batak Toba Dan Batak Mandailing Sumut

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif menggunakan teknik leksikostatistik dan glotokronologi. Menurut Sudaryanto (1992:62) metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan fakta yang ada dan bertujuan mencermati, mendeskripsikan, dan menjelaskan. Jadi dalam penelitian ini kekerabatan kedua bahasa yaitu Bahasa Batak Toba dan Jenis Bahasa Batak Mandailing akan dijelaskan dan dideskripikan. Kajian kekerabatan kedua bahasa ini akan dilihat dalam kajian linguistik historis komparatif. Objek diambil dari keseluruhan tuturan yang luas adanya atau tuturan yang sudah diadakan, baik yang dipilih sebagai sampel maupun tidak.

Jadi, objek dalam penelitian adalah Jenis bahasa Batak Toba dan bahasa Batak Mandailing yang terdapat di wilayah pemakai bahasa masing-masing. Data dalam penelitian ini 200 kosakata Swadesh dan 200 kosakata budaya yang dituturkan oleh masing-masing informan. Informan adalah orang yang memberikan data penelitian. Informan memberikan informasi kebahasaan yang dicari oleh si peneliti. Nadra

(2009:37-40) menegaskan bahwa adapun syarat-syarat informan adalah sebagai berikut,

  1. berusia 40-60 tahun,
  2. berpendidikan tidak terlalu tinggi (maksimum setingkat SMP),
  3. berasal dari desa atau daerah penelitian,
  4. lahir dan dibesarkan serta menikah dengan orang yang berasal dari daerah penelitian,
  5. memiliki alat ucap yang sempurna dan lengkap.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berpedoman kepada 200 kosakata Swadesh dan 200 kosakata budaya, para informan diminta untuk menuturkan bahasa daerahnya sesuai dengan daftar kosakata tersebut. Sewaktu informan menuturkan kosakata bahasa daerahnya digunakan teknik rekam. Selanjutnya dilakukan teknik catat. Pencatatan dilakukan dengan transkripsi fonetis sesuai dengan tujuan penelitian yakni mengetahui tingkat kekerabatan kedua bahasa daerah tersebut. Menurut Sudaryanto (1993137), dalam memperoleh data dalam suatu penelitian, peneliti dapat menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

  1. teknik pancing, yaitu peneliti memancing terlebih dahulu data yang keluar dari alat ucap informan melalui daftar pertanyaan,
  2. teknik lanjut cakap semuka, yaitu peneliti bertanya langsung kepada
    informan,
  3. teknik lanjut catat, yaitu jawaban yang diberikan informan tidak hanya didengar oleh peneliti, melainkan harus dicatat,
  4. teknik lanjut rekam, yaitu dengan menggunakan media rekam, peneliti dapat memperhatikan cara pelafalan jawaban informan dengan baik.

Teknik pengabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi yang menurut Moleong (2007:330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu di luar data untuk pengecekan terhadap data yang ada. Teknik triangulasi dilakukan melalui wawancara terhadap tiga orang infoman. Apabila dua dari tiga orang informan memberikan jawaban yang sama, maka jawaban dari kedua infoman itulah yang dianggap sebagai data yang sah.

Ingin Bermain Game Slot Online Terpercaya? Kunjungi Link Berikut :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.