Suku Mandailing Bukan Batak, Berikut Sejarah Dan Alasannya
Di Sumatera utara Indonesia Merupakan Provinsi Adat Batak. Apakah Suku Mandailing Bukan Batak, Berikut Sejarah Dan Alasannya
Bangsa Indonesia memiliki beraneka ragam suku dan budaya. Indonesia juga merupakan Negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang memilik keindahan masing-masing, dengan adanya pulau yang banyak tersebut bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang majemuk,terlihat dari banyaknya adat-istiadat yang berlaku dalam lingkungan masyarakat sampai dengan saat ini. Suku batak merupakan suku yang berada di provinsi sumatera utara
Berikut Sejarah Dan Alasan Suku Mandailing Bukan Batak
Kemajemukan Bangsa Indonesia bisa diketahui dari beragam-ragam macam suku, bermacam-macam bahasa daerah, berbagai macam ras, agama dan adat istiadat. Sekian banyak suku yang ada di Indonesia, suku Batak merupakan salah satu suku yang dikenal oleh masyarakat. Suku batak terdiri atas 6 jenis, yaitu Batak Toba yang bertempat tinggal di sekitar Danau Toba, Batak Baro yang bertempat tinggal di sekitar Kabanjahe atau sering di sebut dengan tanah Karo.
Batak Mandailing yang bertempat tinggal di sekitar Tapanuli Selatan, Batak Angkola yang bertempat tinggal di sekitar Angkola, Batak Pak-Pak yang bertempat tinggal di sekitar Sidikalang dan Batak Simalungun yang bertempat tinggal di daerah Simalungun atau Pematang Siantar.
Keenam jenis suku Batak tersebut masing-masing memiliki perbedaan, yaitu perbedaan dalam acara kematian, acara perkawinan, tarian, lagu daerah dan hukum adat. Namun terdapat konflik sosiohistoris tentang konstruksi identitas adat Batak pada etnis Mandailing Bukan Batak dan Angkola. Kelompok etnis Mandailing menolak label Batak, sementara kelompok etnis Angkola menegaskan identitas tersebut.
Sejarah Dan Alasan Suku Mandailing Bukan Batak
Seminar “Mandailing Bukan Batak” sempat digelar pada 2017 silam, dengan tiga narasumber yaitu Usman Pelly (Antropolog), Ichwan Azhari (Sejarawan), dan Erond L. Damanik (Antropolog). Menurut Azhari konstruksi label Batak berasal dari etnograf asing guna membedakan masyarakat yang beragama Islam di pesisir dengan masyarakat pagan di pedalaman. Dampak dari pelebelan tersebut merembes dan mengarah pada pembelahan okupasi dan paguyuban etnik. Promosi-promosi identitas baru pasca pertikaian itu dilakukan melalui suratkabar yang dimiliki keduanya, saling lempar wacana berupa pendiskreditan dan penonjolan identitas masingmasing.
Semetara itu, Damanik menyebutkan, secara historis asal mula dan konstruksi label Batak muncul pertama kali di literatur sejak abad XIV dari tulisan Tome Pires (Perret, 2010; Reid, 2009). Wilayah dan masyarakat yang dilabeli Batak cenderung bergeser-geser, pada 1515 terletak di pantai timur dan 1539 terletak di pantai barat Sumatra Utara (Reid, 2009), sejak 1883 melebar, terletak dari pantai barat hingga Labuhanbatu kemudian pada 1925 terkonsentrasi di utara Danau Toba (Perret, 2010). Menurutnya, sumber pertikaian pada etnik Mandailing Bukan Batak dan Angkola di Medan sejak 1906 adalah pembentukan Karasidenan Tapanuli. Selanjutnya label Batak semakin mengristal karena dikukuhkan oleh pemerintah Kolonial Belanda.
Secara etnografis, label Batak di Medan khususnya, merujuk pada masyarakat yang tergabung dalam subetnik Angkola, Mandailing, Karo, Pakpak, Simalungun, dan Toba. Dalam sejarah etnik Batak, pengukuhan label Batak oleh pemerintah kolonial Belanda merupakan sumber inti pertikaian etnik Mandailing Bukan Batak dan Angkola di Medan. Pertikaian tersebut terus berlanjut terkait dengan masalah pendirian Bataks Instituut di Leiden (1908), sengketa di Sjarikat Tapanuli (1920), sengketa pekuburan Sei Mati (1922) dan pendirian Batakraad (1939). Walaupun pertikaian sempat “mereda” pada awal keduanya migrasi ke Medan pada 1880-an, tetapi sejak awal abad XX.
Dalam jurnal ilmiah, Batak Dan Bukan Batak: Paradigma Sosiohistoris Tentang Konstruksi Identitas Etnik di Kota Medan, 1906-1939, ditemukan, terdapat kelompok pro Batak menyebut label itu sudah ada sejak dahulu yang berasal dari leluhur enam sub-etnik Batak. Sementara kelompok kontra, menyebut label Batak sama sekali tidak berasal dari leluhur, ahistoris, peyoratif, dan sengaja ditempelkan pada masyarakat yang belum beragama samawi.
Ini Alasan Mengapa Mandailing Bukan Batak
Untuk etnik Mandailing lebih memilih identitas sebagai Mandailing Bukan Batak (saja) dan menyingkirkan label Batak bukanlah hal baru khususnya bagi perantau. Penyingkiran identitas yang dilakukan etnik Mandailing terhadap label Batak terkait erat dengan posisi politis dan ekonominya yang dicapai lewat pendidikan. Pada saat munculnya kesadaran melalui proses pendidikan yang terlihat dari keberhasilan ekonomi dan politiknya, terdapat upaya meredefenisi identitas etniknya. Redefenisi itu dilakukan guna menegaskan perbedaanperbedaan walaupun tidak signifikan, tetapi terus diproduksi.
Situasi ini dapat terwujud apabila kelompok etnik merasakan kemapanan hidup. Kenyataan sebaliknya pada etnik Angkola, meskipun pada taraf tertentu sudah merasakan kemapanan hidup, terjadi proses akomodasi terhadap identitas lama. Cara ini dilakukan sebagai strategi mempertahankan eksistensi sambil terus memperbaiki kemapanan hidup yang cita-citakan.
Situasi etnisitas (ethnicity situation) yang ditunjukkan perilaku etnik Mandailing Bukan Batak dan Angkola berkaitan dengan kehidupan urban dalam upaya mempertahankan eksistensi hidup, memperbaiki citra diri, memperkaya dan memperluas jejaring ekonomi serta peneguhan posisi politis di hadapan zelfbestuur Melayu Deli ataupun Pemerintah Kolonial.Hanya saja, posisi ekonomi etnik Mandailing lebih kuat dibanding etnik Angkola sehingga menyebabkan mereka lebih mudah diterima.
Sementara itu, mobilitas etnik Angkola menimbulkan kekhawatiran bagi etnik Mandailing Bukan Batak dan zelfbestuur Melayu Deli, sehingga keduanya bersekongkol menendang etnik Angkola di panggung politis dan ekonomi di Medan. Batak atau Mandailing Bukan Batak tetap satu Indonesia, yang harus menjunjung tinggi persatuan.
Ingin Bermain Game Slot Online Terpercaya? Kunjungi Link Berikut :
- situs slot online mpocash login daftar resmi terpercaya
- link slot online mpocash login terpercaya
- best situs slot mpocash link alternatif recommended
- daftar agen slot mpocash login terpercaya 2024
- main pulsa slot mpocash terbaik indonesia
- kumpulan situs mpocash bonus new member 100
- situs slot gacor hari ini mpocash
- situs mpo slot gacor menjanjikan kemenangan
- situs link mpocash slot mpo resmi
- game online mpocash daftar mpo slot
- situs slot pulsa mpocash login terpercaya
- situs 777 mpcoash maxwin