...
Indonesia

5 Penyanyi Legendaris Batak yang Populer Di Era Tahun 1980

Penyanyi Legendaris Suku batak yang terkenal pada masanya. Berikut 5 Penyanyi Legendaris Batak yang Populer Di Era Tahun 1980-an.

Perkembangan industri musik tanah air kian pesat dan terus berkembang dari masa ke masa. Berbicara mengenai industri musik tentu tak lepas dari kontribusi dari para penyanyi tanah air bersuku batak. Termasuk para penyanyi legendaris yang sempat populer dan lagunya meledak di era tahun 80-an. Di antaranya adalah para penyanyi berdarah batak yang terkenal akan suara tingginya.

Berikut 5 Penyanyi Legendaris Batak yang Populer Di Era Tahun 1980

  • Penyanyi Legendaris Batak – Eddy Silitonga

Penyanyi Legendaris Batak - Eddy Silitonga

Penyanyi Legendaris Batak satu ini Charles Edison Silitonga (17 Januari 1949 – 25 Agustus 2016), lebih dikenal sebagai Eddie Silitonga, adalah seorang penyanyi berkebangsaan Indonesia. Dikenal dengan suaranya yang melengking dan melengking, Eddie merupakan anak keempat dari 11 bersaudara dari pasangan Gustav Silitonga dan Theresia Siahaan. Di puncak ketenarannya, ia menyanyikan lagu Let it Be Alone yang ditulis oleh pengarang dan penyanyi senior Rinto Harahap pada tahun 1976. Pada tahun 1962, Eddie Silitonga peringkat 1, Penyanyi Seriosa Sumatera Utara.

Selain itu, ia juga berhasil meraih gelar Juara Penyanyi Pop Medan. Dia menempati posisi ke-4 di Festival Lagu Populer yang diadakan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta dengan lagu Let It Be Alone. Eddie Silitonga menjadi juara pertama Lomba Lagu Minang Putra tahun 1983. Ia belajar selama tiga tahun di Mapua Institute of Technology di Filipina dan membentuk grupnya sendiri “Eddy’s Group” pada puncak ketenarannya dari tahun 1976 hingga 1979. Ia kemudian menjadi sekretaris PARSEL (Pengayuban Artis Jakarta Selatan) yang diketuai oleh komedian Ateng dan Is Haryanto.

Berbagai jenis lagu mulai dari lagu batak, lagu minang, hingga lagu rohani kerap ia bawakan. Puluhan lagu dan album pun menjadi karyanya yang abadi hingga kini. Termasuk lagu “Biarlah Sendiri” yang mengantarkannya pada puncak ketenaran pada tahun 1976.

  • Penyanyi Legendaris Batak – Victor Hutabarat

Penyanyi Legendaris Batak - Victor Hutabarat

Penyanyi Legendaris Batak selanjutnya Victor Khutabarat (lahir 29 Agustus 1955) adalah seorang penyanyi Indonesia yang populer pada tahun 1980-an, putra dari (Alm.) Yannus S.R. Khutabarat dan (Alm.) Clara Br. Simanungkalit. Victor banyak membawakan lagu Batak dan lagu rohani, terutama musik Gereja Katolik. Ia adalah anak kelima dari delapan bersaudara. Menyanyi sudah menjadi hal yang biasa di keluarganya sejak kecil. Ayahnya, seorang musisi dan penyanyi, membimbing Victor dalam bermusik, terutama dalam menyanyi.

Pada tahun 1982, kakak laki-laki Victor bernama (Alm.) Meyer Khutabarat juga ikut ambil bagian dalam beberapa karya terbitan Victor. Ia memiliki seorang istri bernama Yolanda Makasunggal dan dua orang anak bernama Keshiaviola Nabasa Lamtiur Khutabarat dan Laviko Hagasa Moradongan Khutabarat. Penyanyi suku Batak ini banyak merilis album pop Indonesia, album lagu Batak dan album rohani yang menjadi album terlaris di pasaran saat itu. Ia juga piawai membawakan lagu-lagu nostalgia luar negeri yang populer pada 1950-1980-an. Sehingga sering tampil di TV dalam acara Tembang Kenangan. Victor juga termasuk artis batak ganteng pada masa itu.

Penyanyi yang memiliki darah seni dari sang ayah ini adalah salah satu penyanyi yang tenar di era 80-an. Baginya menyanyi adalah bagian dari hal yang sangat biasa di dalam tradisi keluarganya. Victor mampu membawakan banyak lagu tembang kenangan, lagu Batak, lagu pop yang pastinya laris di pasaran. Semalam di Malaysia, Alusi Au, Sigulempong, OTano Batak dan Si Togol adalah beberapa lagu populer yang dinyanyikan olehnya. Ada yang pernah mendengar lagunya?

  • Penyanyi Legendaris Batak – Diana Nasution

Penyanyi Legendaris Batak - Diana Nasution

Penyanyi Legendaris Batak selanjutnya Pada tahun 1970-an, ia berkolaborasi dengan kakak perempuannya, Rita Nasution, dan membentuk grup yang cukup populer saat itu, Nasution Sisters. Pada tahun 1977 ia berduet dengan Melki Goeslav dan tampil di National Singing Festival dengan lagu “When the Carnations Bloom” dan “Cold Night” (keduanya ditulis oleh Minggus Tahitoe). Sayangnya, duet ini harus mengakui keunggulan penyanyi Hetty Koes Endang yang meraih juara pertama sedangkan mereka berada di urutan kedua.

Meski demikian, “Bila Cengkeh Berbunga” menjadi juara pertama mengalahkan “Damai Tapi Gersang”, namun pada akhirnya, Damai Tapi Gersang yang dibawakan oleh Hetty Koes Endang dan komposer Aja Bandi terpilih mewakili Indonesia di ajang WPSF di Tokyo. 1977 dan menerima penghargaan untuk penampilan paling luar biasa.

Selain itu, Diana Nasution juga populer menyanyikan lagu-lagu Rinto Harahap, antara lain “Jangan Sampai” dan “Benci Tapi Rindu”. Pada tahun 2010, Diana Nasution kembali berduet dengan Titi DJ dengan judul “Jangan Sampai” dalam video musiknya.

  • Penyanyi Legendaris Batak – Christine Panjaitan

Penyanyi Legendaris Batak - Christine Panjaitan

Penyanyi Legendaris Batak bernama Kristin Panjaitan melejit saat menyanyikan lagu Rinto Harahap berjudul “Tell Me the Truth”. Setelah menikah dengan dokter kandungan Maringan Tobing pada 1986, Kristin mulai mengurangi aktivitas menyanyinya. Ia dikaruniai tiga orang anak yakni Jericho (1987), Jessica (1990) dan Jeremy (1995). Lulusan Jurusan Sastra Cina Universitas Indonesia tahun 1986 ini mengajar selama dua tahun di Universitas Padjajaran Bandung. Pada tahun 1998 dia merekam sebuah album berjudul Aku Sayang Padamu.

Christine Natalina Panjaitan yang genap berusia 60 tahun pada Desember ini juga merupakan penyanyi populer era 80-an. Nama Kristin Panjaitan menjadi perbincangan hangat saat ia sukses menyanyikan lagu Rinto Harahap “Tell the Truth”. Penyanyi yang juga istri dari dokter kandungan ini mulai mengurangi aktivitasnya di industri musik setelah menikah. Namun hobi dan bakat menyanyinya masih terus diasah hingga saat ini, yang kerap ia bagikan di media sosial. Christine juga termasuk artis cantik batak yang banyak penggemarnya pada saat itu.

  • Penyanyi Legendaris Batak – Rinto Harahap

Penyanyi Legendaris Batak - Rinto Harahap

Penyanyi Legendaris Batak satu ini Rinto Harahap (10 Maret 1949 – 9 Februari 2015) adalah seorang penyanyi, penulis lagu, dan produser rekaman Indonesia. Pada tahun 1965, ia mendirikan grup The Mercy’s yang beranggotakan Rinto Harahap sendiri, kakaknya Erwin Harahap, temannya Reynold Panggabin, Rizal Arsyad dan Iskandar. Kemudian susunan pemain berubah: alih-alih Iskandar, muncul Charles Hutagalung, dan bukannya Rizal Irsiad, “Albert Sumlang”.

Grup ini mulai terkenal di tahun 1970-an, merilis banyak hits saat itu. Selain sebagai komposer, ia juga memiliki label rekaman, Lolypop, selama tahun 1970-1980-an. Banyak penyanyi Indonesia yang populer dengan lagu-lagunya, antara lain Nia Daniati, Betaria Sonata, Kristin Panjaitan, Iis Sugyanto, Rita Butar-butar dan Eddy Silitonga. Nama Rinto Harahap pastinya sudah tak asing di telinga banyak orang. Penyanyi, pencipta lagu, dan produser ini merupakan orang dibalik kesuksesan banyak penyanyi terkenal tanah air. Sebut saja penyanyi seperti Nia Daniati, Betharia Sonata, Christine Panjaitan, Rita Butar-butar, dan juga Eddy Silitonga.

Tak terhitung berapa banyak karya yang dihasilkan, ia juga sempat mendirikan sebuah grup band The Mercy’s di Medan. Bahkan sempat melakukan konser di dalam dan luar negeri. Meski sudah tiada, tetapi karyanya masih abadi hingga kini. Nah, itulah lima penyanyi legendaris berdarah Batak yang populer di era 80-an. Selain menenangkan, lagu-lagu mereka juga easy listening lho!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.