Mengenal Adat Batak Gondang Atau Batak Toba Sumatera Utara
Masyarakat Batak Toba, salah satu etnis atau suku di Sumatera Utara. Mari Kita Mengenal Adat Batak Atau Batak Toba Gondang Sumatera Utara.
Masyarakat Batak Toba Gondang, salah satu suku batak bangsa Sumatera Utara, tidak lepas dari musik. Musik selalu terlibat dalam kegiatan adat dan ritual keagamaan. Hal ini terlihat pada gondang sabangun, tulis Henry Spiller dalam Gamelan: Alat musik tradisional indonesia, sebuah band tradisional batak toba gondang yang biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian upacara tortor atau yang dikenal dengan adat ni gondang dohot tortor.
Masyarakat Batak Toba Gondang merupakan salah satu suku Sumatera Utara yang dikenal selalu lekat dengan musik. Musik harus dilibatkan dalam upacara keagamaan tradisional. Alat musik ini biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian upacara tor-tor atau biasa dikenal dalam istilah lokal dengan tortor adat ni gondang dohot. Gendang atau gondang (dalam bahasa Batak) adalah sekelompok alat musik yang berciri khas, yaitu taganing dan gordang, bahkan odap. Ketiga alat musik ini digantung dari balok atau rak kayu.
Gondang sabangun terdiri dari lima taganing (gendang yang memainkan peran melodi), antara lain 1 gordang (gendang besar yang menentukan irama), 3-4 ogung atau gong (pembuat irama yang mantap) dan 1 heseka (perkusi, biasanya menggunakan botol kosong). atau pelat logam). yang dipukul untuk membantu irama, dan sarune bolon (alat musik tiup).
Gondang Berperan Penting Dalam Adat Batak Gondang Sumatera Utara
Tidak heran penandaan sangat penting. Bahkan dalam kepercayaan lama orang Batak Toba Gondang, catatan Ritaoni Hutajulu dalam Gondang Batak Toba Gondang, partaganing (tagging penabuh) bersama dengan parsarune (terompet saroon) disamakan dengan dewa. Sebab, keduanya dinilai mampu menyampaikan semua permintaan/harapan adat batak kepada Mulajadi Nabolon (penguasa tertinggi mikrokosmos dan makrokosmos).
Beberapa musisi menyebut taganing sebagai grup tujuh gendang yang terdiri dari lima taganing ditambah satu gordang dan satu odap. Namun, gordang dan odap merupakan dua instrumen yang terpisah dengan fungsi yang berbeda. Odap bisa diganti dengan Gordang atau Taganing. Alat musik daerah tentunya memiliki ciri khas dan peranannya masing-masing. Begitu pula Gondang Batak Toba Gondang yang memberikan kontribusi penting pada setiap nada dan lagu yang dibawakan dalam upacara adat dan keagamaan.
Dalam pertunjukannya, alat musik ini berperan ganda, yaitu sebagai pembawa melodi, sekaligus sebagai pengatur ritme pada beberapa lagu. Selain itu, ia bertindak sebagai konduktor, yang memberikan isyarat ritmis yang harus dipatuhi oleh semua anggota ansambel, dan juga menyemangati pemain lain.
Nadanya sama; semakin jauh ke kiri, semakin tinggi nadanya. Nada kelima gendang tersebut adalah nang, nin, nung, nen, non, yang sering disamakan dengan tangga nada pentatonik dalam istilah musik barat do-re-mi-fa-sol. Taganing dimainkan oleh satu atau dua orang, memukul membran dengan dua palu (tongkat).
Lima drum memiliki nama mereka sendiri. Dari yang terbesar disebut odap-odap, paydua odap, payonga, paydua tin-ting, dan yang terkecil disebut ting-ting. Beberapa bagian taganinga memiliki ornamen atau ukiran yang disebut gorga. Utasnya dicat putih, merah dan hitam; putih melambangkan kesucian, merah melambangkan keberanian, dan hitam melambangkan kepolosan. Ornamen tersebut terdapat pada badan, halaman (kait dan alas) dan kaki penyangga. Keberadaan ornamen ini memberi taganing nilai seni dan estetikanya.
Dalam kelompok gendang gondang, sadinding gordang tidak seistimewa taganing. Tapi kehadirannya juga tidak bisa diabaikan. Gordang berfungsi sebagai bass dan dimainkan terutama sebagai instrumen ritme. Gordang, tulis Jamaludin S. Khasibuan dalam Seni Budaya Batak, terbuat dari kayu yang dilapisi kulit sapi atau kulit kerbau. Ukurannya lebih besar dan lebih panjang dari taganing. Gordang dapat memiliki panjang 100 cm hingga 110 cm, diameter bervariasi dari 23 cm hingga 27 cm.
Sedangkan odap adalah gendang berkepala dua dengan panjang sekitar 30 cm dan diameter 20 cm, berbentuk gentong. Seperti gordang, odap adalah alat musik ritmis. Dalam ansambel gondan sabangun, pemain taganinga juga memainkan odap. Namun, para musisi gagal melakukan ini pada saat yang bersamaan. Alat gondang ini biasanya terdapat dalam rumah adat batak toba
Gondang Bukan Alat Musik Biasa
Tidak mungkin menjadi partagan atau drummer sembarangan. Pertama Anda perlu belajar dari seorang pargonsi (seniman musik gondan) yang sudah memiliki kemampuan bermusik. Namun, konon ada yang punya pengalaman atau bakat Batara Guru.
Partagan bersama parsarune (peniup saruna) menurut kepercayaan lama Batak Toba Gondang disamakan dengan dewa. Karena keduanya mampu menyampaikan segala permintaan dan harapan kepada Debat Mulajadi Nabolon atau penguasa tertinggi. Alat musik ini masih digunakan untuk keperluan mulai dari upacara keagamaan hingga hiburan. Dari pernikahan, kelahiran hingga kematian, musik ini selalu mengiringinya.
Namun untuk acara keagamaan atau dalam konteks keagamaan, para parmalim (penganut agama leluhur) tetap menggunakan musik ini sesuai dengan aslinya. Mereka menggunakan musik ini sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur mereka. Musik ini merupakan musik tradisional yang bisa disebut juga musik tradisional adat istiadat suku batak.