...
Indonesia

Berikut Ritual Upacara Kematian Suku Pakpak Simak Penjelasan

Dalam masyarakat Pakpak dikenal berbagai macam upacara kematian. Berikut Ritual Upacara Kematian Suku Pakpak Simak Penjelasannya.

Selain mempunyai acara adat pakpak suku pakpak juga dikenalDalam masyarakat Pakpak dikenal berbagai macam upacara kematian suku pakpak, diantaranya adalah upacara Mate Ncayur Ntua. Upacara kematian tersebut dilakukan saat seseorang meninggal dunia dalam usia tua. Secara ideal upacara kematian suku pakpak Ncayur Ntua hanya dapat dilaksanakan bila mana seseorang meninggal dunia pada usia tua, telah kawin dan semua anak keturunannya sudah berumah tangga.

Mate Ncayur Ntua juga disebut dengan Palit Omban. Palit artinya membuat coretan atau tanda dengan kapur sirih, Omban artinya sepotong kayu yang digunakan untuk mengorek lobang atau kubur Orang Pakpak mengenal tiga jenis tingkatan upacara kematian Ncayur Ntua yang didasarkan pada besar kecilnya pelaksanaan upacara

Berikut Ritual Upacara Kematian Suku Pakpak Simak Penjelasannya

Berikut Ritual Upacara Kematian Suku Pakpak Simak Penjelasan

Upacara Kematian Suku Pakpak Males bulung simbernaek, yaitu merupakan jenis upacara yang paling tinggi tingkatannya karena wajib memotong Kerbau atau Lembu. Besar kecilnya upacara ini diukur dari jenis ternak yang dipotong dan jumlah ternak kerbau yang dipotong. Waktu dulu jumlah hewan kadang mencapai 15 ekor. Tingkatan ini hanya dapat dilakukan orang-orang tertentu seperti keturunan raja atau keluarga kaya.

Upacara Kematian Suku Pakpak Males bulung buluh

Upacara Kematian Suku Pakpak Males bulung buluh, merupakan jenis upacara kematian suku pakpak yang dikategorikan menengah. Pada tingkatan ini biasanya hewan yang dipotong sebagai lauk binatang kaki empat yang lebih kecil yaitu kambing atau babi. 3. Males bulung sampula, merupakan upacara kematian suku pakpak yang paling kecil dalam duka cita. Ternak yang dipotong cukup ayam dan dimainkan musik genderang. Ritual ini merupakan budaya suku pakpak

Apabila ada orang meninggal dunia hal yang pertama terlihat dan terdengar adalah tangisan para keluarga yang ditinggalkan. Anggota keluarga/kerabat lainnya yang mendengar tangisan tersebut mulai berdatangan. Kelompok kerabat yang harus diberitahu dan harus hadir adalah kelompok puang, khususnya puang benna dan puang pengamaki agar tahapan persiapan dan pelaksanaan upacara kematian suku pakpak tidak terkendala. Selain itu juga direncanakan hal-hal yang perlu dalam mendukung pelaksanaan upacara tersebut seperti pengadaan kayu api, pengambilan air, pemasangan tratak dan pengadaan alat penerangan pada malam harinya.

Tugas-tugas ini umumnya diserahkan kepada muda-mudi setempat, tetangga dan pihak berru. Setelah keluarga dan penetua-penetua hadir, maka pada malam harinya dilakukan musyawarah. Dalam musyawarah tersebut dibicarakan rencana pelaksanaan upacara seperti : lamanya pesta kematian, jumlah dan jenis hewan yang dikorbankan, alat musik yang digunakaan. ( Pada saat sekarang ini lamanya upacara kematian suku pakpak sudah jarang dilakukan selama 7 hari 7 malam, pada umumnya berkisar antara 3 sampai 4 hari saja.

Mengenai jumlah hewan pada saat sekarang paling banyak 2 sampai 3 ekor saja dan jenisnya adalah Kerbau dan ada juga yang memotong Lembu). Setelah selesai musyawarah, kemudian kelompok puang berangkat menuju tempat pembaringan Almarhum dengan membawa satu ekor ayam, tikar spesifik, sumpit berisi beras dan sumpit pandan. Beras dan ayam tersebut dinamakan sebagai nakan persirangan (makanan perpisahan). Sedangkan tikar dianggap sebagai tempat tidur perpisahan terakhir.

Semua diletakkan di bagian kepala Almarhum. Setelah puang memberikan kewajibannya, kemudian hadir pula kelompok berru dengan membawa oles (ulos) dan ditutupkan ke tubuh Almarhum. Oles ini disebut oles penaput, dengan makna agar roh selalu memberkati para keturunan yang ditinggalkan. Selain berru hadir pula sinina. Pelaksanaan upacara kematian suku pakpak selanjutnya pada malam hari adalah dengan menari mengelilingi Almarhum. Sebelum acara menari, pihak sukut menyampaikan sepatah kata kepada puang, berru dan semua yang hadir.

Berikut Ritual Upacara Kematian Suku Pakpak Simak Penjelasannya

Adapun inti dari kata-kata tersebut adalah bahwa walaupun dilakukan acara menari dan pukul genderang, bukan karena keturunan Almarhum kelebihan materi, akan tetapi adalah pengganti tangis. Adapun acara menari berturut-turut mulai dari sukut, puang, sibeltek, dengan kuta, supan-supan (kawan Almarhum semasa hidupnya), perkebas,cucu/cicit Almarhum dan terakhir kelompok muda-mudi. Mereka menari sambil meratapi si Almarhum dengan posisi tangan yang berbeda-beda. Kalau sukut dan berru posisi telapak tangan mengahdap keatas, maknanya adalah minta berkat dari para puang.

Sedangkan posisi telapak tangan puang telungkup yang maknanya pemberkatan. Kemudian dilanjutkan dengan makan bersama pada jam 24 tengah malam yang disebut dengan nakan pedungo-ndungoi. Tujuannya adalah agar mereka jangan sampai tertidur, makan bersama ini dilakukan setiap malam sebelum penguburan. Pada hari penguburan sebagai puncak upacara kematian suku pakpak kira-kira jam 7 pagi di depan rumah sukut telah ditancapkan jeretan yaitu sebuah tiang kayu dengan panjang sekitar 2 meter dan diameter 5-7cm, kayu yang digunakan adalah kayu simbernaek yaitu bermakna naik dan meningkat.

Pada ujungnya diikatkan pula beberapa ranting daun jabi-jabi (daun pohon beringin) yang bermakna menjadi atau berhasil, daun sanggar (pipin) yang bermakna sebagai penangkal hal-hal yang tidak baik, daun sipilpilen (daun paku) melambangkan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi segala tantangan, semuanya diikat dengan kulit bambu yang melambangkan ikatan persaudaraan agar tetap terjaga dengan baik. Hal lain yang dipersiapkan adalah era-era yaitu kumpulan dari daun silinhujang, daun jabi-jabi yang diikat pada ujung kayu dengan menggunakan tali ijuk.

Era-era ini nantinya pada waktu menari akan dibawa oleh puang sambil memutar-mutar, mengelilingi Kerbau. Selain era-era tersedia juga tombak yang digunakan oleh puang untuk menombak Kerbau. Setelah kerabat hadir, mak kira-kira pukul delapan pagi Kerbau pun digiring ke tengan halaman dan diikat pada jeretan. Kemudian pada waktu musik (genderrang) dibunyikan, semua hadirin menari bersama sambil mengelilingi kerbau sebanyak tujuh kali. Kerbau yang telah diberi tanda dengan kapur (ipalit) di dekat rusuk sebelah kanan kemudian ditombak dengan menggunakan tombak (kujur).

Pada saat itu pula padi yang telah disediakan sukut ditumpahkan keatas punggung kerbau (page tumpar). Setelah putaran ketujuh semua peserta upacara kematian suku pakpak bersorak. Pada saat itulah berumbelen menyiramkan beras ke atas sambil mengucapkan kata-kata ?Pihir mo tendinta karina mi juma mi rumah? (Keraslah jiwa kita keladang dan kerumah) acara ini disebut menataki kerbo (Menari sambil mengelilingi kerbau). Setelah selesai acara menari, kemudian Kerbau digiring untuk dipotong, dijadikan sebagai sulang dan lauk dalam upacara adat pakpak tersebut. Pada saat berangkat ke pemakaman, alat musik tradisi yang tadinya dibunyikan (genderang) disimpan dengan baik dan diletakkan dengan posisi terbalik.

Menurut keyakinan masyarakat Pakpak hal ini dilakukan agar anak-anak jangan sampai membunyikannya, sebab bila dibunyikan belum sampai tiga hari tiga malam setelah penguburan, maka dapat diyakini ada lagi yang akan meninggal pada waktu dekat di kampung tersebut. Satu hal dalam adat Pakpak, pemakaman orang usai lanjut harus dilakukan pada pagi hari yang disebut perkeke mataniari. Waktunya sekitar jam 10.00-12.00 siang hari.

Maknanya agar keturunan almarhum memperoleh peningkatan rejeki, kesehatan dan keselamatan seperti layaknya matahari terbit. Acara terakhir adalah penyelesaian utang-utang adat dimana semua puang yang membawa ayam, beras dan tikar akan menerima sarung ditambah uang. Berru yang membawa kain sarung (mandar) akan mendapat ayam, beras dan tikar.

Ingin Bermain Game Slot Online Terpercaya? Kunjungi Link Berikut :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.